Apa Peran Angiotensin Converting Enzyme (ACE) pada Hipertensi?

Yuk-Simak.Info – Penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) masih merupakan masalah di banyak negara berkembang, termasuk di Indonesia.

Menurut artikel Kementerian Kesehatan, Data WHO tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 Miliar orang di dunia menderita hipertensi. Jumlah ini akan terus meningkat dan diperkirakan tahun 2025 nanti mencapai 1,5 Miliar orang dengan perkiraan 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya.

Ada beberapa pengobatan antihipertensi yaitu beta blocker, thiazide, angiotensin II receptor blockers, calcium channel blocker dan ACE INHIBITOR.

Pada artikel ini kita akan membahas bagaimana cara kerja dari ACE Inhibitor.

Apa itu ACE dan mengapa bisa menyebabkan Hipertensi ?

ACE yaitu singkatan dari Angiotensin Converting Enzyme.

Ilustrasi Renin-Angiotensin-Aldosterone System (sumber ajconline.org)

Secara fisiologis, ketika tekanan darah menurun atau saat terjadi gangguan keseimbangan garam-air (pada kondisi rendahnya sodium atau natrium), maka ginjal akan melakukan respons menghasilkan renin.

Renin kemudian akan mengkonversi Angiotensinogen menjadi Angiotensin- I. Adanya Angiotensin ini menstimulasi kelenjar adrenal menghasilkan hormon aldosteron yang akan menstimulasi reabsorbsi air dan retensi (penyimpanan) natrium yang berakibat pada meningkatnya tekanan darah.

Angiotensin-I oleh Angiotensin Converting Enzyme dikonversi menjadi Angiotensin II. Ketika terbentuk Angiotensin II maka akan kembali menstimulasi kelenjar adrenal menghasilkan lagi aldosteron dan berujung pada meningkat lagi tekanan darah. Sistem ini disebut dengan Renin-Angiotensin-Aldosterone System (RAAS).

Dengan memahami RAAS ini, maka kita mengetahui bagaimana peran dari obat ACE Inhibitor, yaitu menghambat kerja Angiotensin Converting Enzyme sehingga mencegah RAAS tadi.

Selain pengobatan medis ACE-Inhibitor, kini penghambat kerja ACE juga bisa diperoleh dari antioksidan.

Comment