Mengapa Makanan Tinggi Sulfur Baik untuk Membantu Tubuh meningkatkan Glutathione?

Yuk-Simak.Info – Seperti yang dijelaskan dalam artikel yang lain di situs ini, sumber makanan yang mengandung sulfur yang tinggi sangat baik untuk meningkatkan Glutathione tubuh.

Makanan kaya sulfur seperti :

  • Kubis
  • Kol bunga
  • Kale
  • Bok Choy
  • Arugula
  • Sawi
  • Selada air
  • Lobak,dll

Baca juga : Apa Saja Sumber Makanan yang Meningkatkan Glutathione Tubuh?

Mengapa makanan ini membantu meningkatkan Glutathione Tubuh ?

Dalam kandungan sulfur terdapat terdapat sulfur amino acid (asam amino) penting yaitu metionin, sistein, homosistein dan taurin.

Asam amino sulfur yang berperan dalam proses sintesis Glutathione adalah Metionin dan Sistein. (Pubmed)

Proses Metilasi

Metilasi sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia. Misalnya, seperti sakelar listrik yang menghidupkan dan mematikan gen. Selain itu, metilasi juga merupakan bagian integral dari cara kita berfungsi setiap detik setiap hari. Ini mengatur neurotransmitter, fungsi otak, suasana hati, energi, dan tingkat hormon. Dapat dikatakan bahwa metilasi hampir identik dengan fungsi fisik.

Salah satu produk yang paling banyak dipelajari dari siklus metilasi, homosistein, adalah hubungan umum antara metilasi dan pembuatan glutathione, juga disebut jalur “trans-sulfurasi”. (Lihat gambar di bawah ini menunjukkan jalur metilasi dan transsulfuration.)

Sumber : coremedscience.com

Produksi glutathione dimulai dengan asam amino sistein. Langkah pertama ini juga merupakan langkah “pembatasan kecepatan” yang paling penting. Seperti disebutkan di atas, sumber sistein biasanya berasal dari homosistein, produk penting dari siklus metilasi. Jadi pembuatan glutathione bergantung pada siklus metilasi yang berfungsi dengan baik yang menyediakan cukup homosistein.

Baca juga : Glutathione sebagai Antioksidan (Mother of Antioxidants)

Sebaliknya, anggaplah proses produksi glutathione (atau jalur “trans-sulfurasi”) tidak berfungsi dengan benar. Dalam hal ini, prosesnya mundur, dan kadar homosistein terakumulasi, memberikan tekanan tambahan pada siklus metilasi untuk menghilangkannya.

Kadar homosistein yang tinggi bermasalah karena telah dikaitkan dengan penyakit jantung dan aterosklerosis. Pada orang yang kekurangan atau memiliki mutasi pada enzim yang mengkatalisasi produksi glutathione dari homosistein, siklus metilasi akan berada di bawah tekanan untuk menghilangkan kelebihan homosistein.

Salah satu enzim tersebut adalah cystathionine beta-synthase (CBS), yang mengkatalisis langkah pertama dan terpenting (pembatas kecepatan) dalam trans-sulfuration dari homocysteine ​​ke cystathionine. Individu dengan mutasi CBS akan lambat membuat glutathione.

Metilasi adalah proses kritis — sekaligus proses yang rumit. Kunci untuk diingat adalah bahwa metilasi rendah sama dengan glutathione rendah dan glutathione rendah memperlambat metilasi. Mereka saling bergantung. Solusinya? Pertahankan tingkat glutathione normal, dan semuanya akan baik-baik saja.

Dari penjelasan reaksi kimiawi di atas, maka terjawablah mengapa makanan yang mengandung sulfur asam amino dapat meningkatkan pembentukan Glutathione tubuh melalui siklus Metilasi yang diperantarai oleh asam amino Metionin dan Sistein.

Berikut ini referensi nilai Metionin dan Sistein dari beberapa produk makanan :

Sumber : Coremedscience.com

Comment