Semua Suplemen dibilangnya Antioksidan, Manakah yang Benar?

Yuk-Simak.Info – Memasuki awal tahun 1990-an, tren menjaga kesehatan dengan suplemen antioksidan meningkat sangat pesat. Bila sebelumnya kesehatan itu identik dengan pengobatan medis, sekarang masyarakat luas makin memahami bahwa antioksidan itu menjadi bagian yang sangat penting untuk menjaga tubuh tetap sehat bahkan untuk mempercepat penyembuhan setelah kondisi sakit.

Namun sekarang ini, hampir semua produk dalam bahasa marketingnya, banyak yang menyebut produknya sebagai antioksidan bahkan tanaman-tanaman dan buah-buah organik pun mengatakan produknya memiliki kandungan antioksidan yang tinggi.

Sebenarnya, Antioksidan itu yang mana sih?

Antioksidan menurut Halliwell B, Gutteridge JM. (dalam Jurnal : The definition and measurement of antioxidants in biological systems. Free Radic Biol Med 1995) didefinisikan sebagai semua substansi yang memperlambat, menghambat, mencegah atau bahkan membuang kerusakan oksidatif pada molekul target.

Klebnikov dkk (Improved quantitative structure-activity relationship models to predict antioxidant activity of flavonoids in chemical, enzymatic, and cellular systems. Bioorg Med Chem 2007) mendefinisikan antioksidan sebagai semua substansi yang secara langsung “melahap” ROS (Reactive Oxidative species) atau secara tidak langsung bertindak untuk meningkatkan pertahanan antioksidan atau menghambat produksi ROS”.

Reaksi kimia yang melibatkan hilangnya elektron dan peningkatan bilangan oksidatif disebut sebagai “oksidasi”. Oksidasi menghasilkan pembentukan radikal bebas yang merupakan atom dan molekul tidak stabil yang mengalami defisit elektron.

Mereka memiliki elektron yang tidak berpasangan dan sangat reaktif serta mampu memulai reaksi berantai yang membuat tidak stabil molekul lain dan menghasilkan radikal bebas.

Radikal bebas ini juga disebut sebagai spesies oksigen reaktif atau ROS dan menciptakan ketidakseimbangan homeostatis yang menghasilkan stres oksidatif dan menyebabkan kematian sel dan kerusakan jaringan.

Akibat Stres Oksidatif pada Tubuh
(sumber : Shalini Kapoor Mehta dalam Members of Antioxidant Machinery and their Functions)

ROS meliputi: superoksida (O2 ⋅−), hidroksil (OH⋅), peroksil (RO2 ⋅), hidroperoksil (HO2 ⋅), alkoksil (RO⋅), peroksil (ROO⋅), oksida nitrat (NO⋅), nitrogen dioksida ( NO2 ⋅), dan lipid peroksil (LOO⋅) dan hidrogen peroksida non-radikal (H2O2), asam hipoklorit (HOCl), ozon (O3), oksigen singlet (1Δg), dan lipid peroksida (LOOH).

Radikal bebas diketahui terbentuk akibat pencemaran lingkungan, stres, asap rokok, sinar UV, radiasi pengion, dan xenobiotik. Efek toksik radikal bebas menyebabkan stres oksidatif dan menyebabkan patogenesis penyakit

Lalu, Apa-apa saja Kelompok Antioksidan tersebut ?

Ada beberapa pengelompokkan dari substansi antioksidan, namun yang paling dikenal adalah : ANTIOKSIDAN ENZIMATIS dan ANTIOKSIDAN NON-ENZIMATIS.

Sistem antioksidan enzimatis secara langsung / tidak langsung berkontribusi untuk pertahanan terhadap ROS. Katalase, superoksida dismutase (SOD), glutathione peroksidase, glutathione reduktase, dll., Adalah antioksidan enzimatik.

Sementara Sistem Antioksidan Non-Enzimatis, cukup banyak diantaranya vitamin (A, C, E, dan K), kofaktor enzim (Q10), mineral (Zn, Se, dsb), senyawa organosulfur (allium dan allium sulfur), senyawa nitrogen, peptida (glutathione), dan polifenol (flavonoid dan asam fenolik).

Klasifikasi Antioksidan
(sumber : Shalini Kapoor Mehta dalam Members of Antioxidant Machinery and their Functions)

Sementara untuk mekanisme pertahanan antioksidan pada sel tubuh, bisa dilihat secara diagram/ilustrasi di bawah ini :

Lokasi kerja antioksidan pada sel tubuh manusia
(sumber : Shalini Kapoor Mehta dalam Members of Antioxidant Machinery and their Functions)

Dari penjelasan di atas, bisa dilihat bahwa tubuh membutuhkan antioksidan sebagai perlindungan dari stres oksidatif dan mengenai peran antioksidan tertentu adalah sesuai dengan lokasi sasarannya.

Bila sebuah produk ataupun makanan alami (tumbuhan/buah/sayuran) itu memiliki kandungan antioksidan seperti dalam penjelasan di atas, maka ia dapat berperan sebagai antioksidan bagi tubuh.

Untuk produk alami (tumbuhan / sayur / buah), pada umumnya dikonsumsi secara langsung dan dengan pengolahan yang benar dimana tidak merusak struktur kimiawinya, maka dapat menjadi makanan antioksidan baik untuk tubuh.

Sedangkan produk suplemen yang memiliki antioksidan, maka mengenai efektivitasnya perlu mendapat penjelasan lebih rinci dari produsennya : berapa dosis efektifnya, berapa lama konsumsinya dan apa kontraindikasinya.

Comment