Penelitian tentang Probiotik sebagai Terapi untuk Kanker & Penyakit Imunologis.

Yuk-Simak.Info – Tubuh manusia adalah inang makroskopis dan berperan sebagai organisme simbiosis komensal yang hidup berdampingan dengan sebagian besar mikroorganisme.

Dalam saluran pencernaan manusia terdapat mikrobiota dengan massa kolektif sekitar 1,5 kilogram. Mikrobiota (Probiotik) ini menciptakan sistem yang paling aktif secara metabolik dengan tubuh manusia.

Kemajuan budaya, sosial, makanan, medis dan teknologi selama dua abad terakhir mengakibatkan perubahan dalam komposisi mikroba yang sudah ada sebelumnya yang berkontribusi pada keadaan tidak sehat.

Banyak komunitas ilmiah saat ini mengeksplorasi pendekatan manipulasi mikrobiota usus manusia dengan intervensi probiotik sebagai sarana untuk pencegahan dan pengobatan penyakit, salah satunya kanker.

Dalam buku PROBIOTIC RESEARCH IN THERAPEUTIC, pada Volume 1 yang setebal 373 halaman ini mengulas banyak tentang peranan probiotik terhadap penanganan kanker.

Buku Rekomendasi : Probiotic Research in Therapeutics

Alok Malaviya, K. A. Paari, Shruti Malviya, dkk memberikan gambaran bagaimana proses terjadinya kondisi ketidakseimbangan komposisi bakterial dalam usus manusia yang dapat menyebabkan terjadinya kanker.

Pada ilustrasi sebelah kiri, dalam kondisi mikrobial yang sehat (eubiosis), akan dihasilkan Asam Lemak rantai pendek (short-chain fatty acids/SCFA) seperti asetat, butirat dan propionat.

Sekresi SCFA ini akan menjaga keseimbangan imun (homeostasis) yang berpengaruh pada proses atenuasi sel kanker dengan membatasi ekspresi c-myc dan dengan mengatur level P57.

Gangguan atau ketidakseimbangan bakterial usus (Dysbiosis) yang bisa disebabkan karena perubahan lingkungan, stres, radiasi ataupun penuaan menyebabkan dinding pelindung (healthy barrier) bisa akhirnya diterobos oleh bakteri patogen yang kemudian menyebabkan peradangan dan menghasilkan oksigen reaktif dan toksin-toksin bakterial lainnya yang dalam jangka panjang menyebabkan perubahan genetis yang menyebabkan kanker.

Bakteri probiotik seperti bakteri asam laktat, membantu pertumbuhan bakteri penghasil SCFA (Wang, dkk 2019). Apabila SCFA berkurang, maka inilah yang menyebabkan peningkatan kasus kanker kolorektal (Nagpal dkk, 2018).

Tentunya penyebab kanker itu ada banyak hal, namun dengan pendekatan menyehatkan probiotik dalam saluran cerna, dapat meningkatkan peran dalam menghambat atau mencegah kanker.

Dirangkum dari beberapa bagian tulisan buku PROBIOTIC RESEARCH IN THERAPEUTIC.

Comment