Yuk-Simak.Info – Delima merupakan buah yang sering dikategorikan sebagai super-fruit, adalah buah yang kaya zat antioksidan untuk menangkal radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh.
Delima (dalam bahasa Inggris disebut Pomegranate, dan bahasa latinnya Punica granatum L.), adalah buah purba yang berasal dari Timur Tengah. Hal ini sesuai dengan penemuan fosil daun, cabang dan biji Delima pada Zaman Perunggu awal (3500-2000 SM).
Delima yang juga disebut dibeberapa kitab suci, oleh para ahli ditempatkan sebagai 5 buah tertua yang masih ada dan dibudidayakan hingga sekarang ini. Empat buah lainnya yaitu zaitun, anggur, kurma dan ara.
Penyebarannya yang mencapai Eurasia dan Amerika diperkirakan karena pedagang, pelaut dan misionaris.
Komposisi dalam Delima
Dikenal sebagai super fruit, karena dalam delima memiliki zat gizi bernilai yaitu tanin, flavonol, antosianin dan asam fenolik. Lebih lengkapnya di gambar berikut ini :

Tanin yang terhidrolisis menjadi ellagitannin dan gallotannin. Punicalagin, merupakan zat dalam ellagitannin yang merupakan separuh dari efek antioksidan pada delima. Ellagitannin merupakan prebiotik untuk usus.
Flavonoid tentunya sudah kita kenal karena memiliki peran bagi kesehatan seperti antioksidan, anti-inflamasi dan antiproliferatif.
Manfaat Kesehatan dari Delima
1. Sebagai Prebiotik dan Antimikroba
Ellagitannin akan terhidrolisis dalam asam ellagic di usus yang selanjutnya oleh mikrobiota usus besar dimetabolisme menjadi urolitin. Urolitin ini kemudian akan membantu tubuh membersihkan mitokondria yang rusak ataupun yang kurang efisien karena penuaan.
Pada studi in vitro, ditemukan manfaat dimana terdapat peningkatan bakteri baik untuk usus yaitu Bifidobacterium spp. dan Lactobacillus spp.
Pada penelitian lain oleh Bialonska D, dkk dalam The effect of pomegranate (Punica granatum L.) byproducts and ellagitannins on the growth of human gut bacteria, menyebutkan bahwa produk sampingan delima dan punicalagins ditemukan dapat menghambat pertumbuhan patogen Clostridia dan Staphyloccocus aureus dalam kultur bakteri usus manusia.
2. Sebagai Antikarsinogenik.
Pada penelitian Rettig MB, dkk dalam Jurnal Pomegranate extract inhibits androgen-independent prostate cancer growth through a nuclear factor-kappaB-dependent mechanism, menyebutkan bahwa ekstrak delima memiliki aktivitas antikarsinogenik terhadap sel kanker karena menghambat aktivitas (NF-ÎşB).
Beberapa penelitian telah menunjukkan efektivitas delima pada kanker prostat, tumor ginjal, tumor tiroid, kanker payudara, kanker paru-paru dan kanker serviks, dimana ekstrak delima mencegah terjadinya metastasis kanker.
3. Peran untuk Kesehatan Kulit
Liu C., dkk dalam jurnal Pomegranate (Punica granatum) phenolics ameliorate hydrogen peroxide-induced oxidative stress and cytotoxicity in human keratinocytes, melaporkan efek perlindungan ekstrak delima terhadap stres oksidatif pada keratinosit kulit manusia.
Afaq F., dkk dalam jurnal mereka H. Protective effect of pomegranate-derived products on UVB-mediated damage in human reconstituted skin, melaporkan bahwa ekstrak delima memberikan efek foto-kemopreventif yaitu mencegah kerusakan kulit akibat sinar UV. Terbukti bahwa produk delima dapat menghambat kerusakan DNA dan protein akibat UVB dan meningkatkan antigen inti sel sehingga dapat berkembang dan dibentuk kembali.
4. Manfaat pada Pasien Obesitas, Diabetes, Alzheimer, Osteoporosis dan Kesehatan Gigi.
Les F., dkk dalam jurnal mereka Pomegranate juice and its main polyphenols exhibit direct effects on amine oxidases from human adipose tissue and inhibit lipid metabolism in adipocytes, melaporkan manfaat asam ellagic dan punicalagin dalam delima yang dapat membantu menghampat oksidase amina, α-glukosidase, dipeptidil peptidase-4, lipase, akumulasi trigliserida, dan gen terkait adipogenesis, serta untuk menurunkan lipogenesis dan lipolisis.
Sementara itu Bellesia A., dalam Jurnal Pomegranate ellagitannins inhibit α-glucosidase activity in vitro and reduce starch digestibility under simulated gastro-intestinal conditions, menyampaikan bahwa delima menghambat aktivitas α-glukosidase in vitro dan mengurangi kecernaan pati dalam kondisi saluran pencernaan.
Penelitian lainnya juga melaporkan aktivitas memperlambat gangguan neurodegeneratif seperti penyakit Alzheimer, menghambat peradangan saraf dan menghambat kerusakan memori.
Ekstrak delima merangsang diferensiasi osteoblas sehingga berperan dalam menangani osteoporosis juga berperan dalam mencegah karies gigi.
5. Manfaat Delima dalam beberapa penelitian terakhir
Barati Boldaji R, dkk dalam jurnal Pomegranate juice improves cardiometabolic risk factors, biomarkers of oxidative stress and inflammation in hemodialysis patients: a randomized crossover trial, melaporkan bahwa konsumsi jus buah delima selama delapan minggu menunjukkan efek menguntungkan pada tekanan darah, trigliserida serum, kolesterol lipoprotein densitas tinggi, stres oksidatif dan peradangan pada pasien hemodialisis.
Sohrab G, dkk dalam jurnal Effects of pomegranate juice consumption on blood pressure and lipid profile in patients with type 2 diabetes: A single-blind randomized clinical trial, melaporkan adanya penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik pada konsumsi 200 mL / hari selama enam minggu.
Sementara Fuster-Muñoz E, dkk dalam jurnal Effects of pomegranate juice in circulating parameters, cytokines, and oxidative stress markers in endurance-based athletes: A randomized controlled trial, melaporkan manfaat konsumsi jus delima bagi para atlet, karena membantu menurunkan kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh olahraga.
Dan masih banyak lagi manfaat buah Delima untuk kesehatan dan aplikasi pada makanan atau pun produk perawatan kulit.
Sumber : Panagiotis Kandylis, dkk (NCBI, Food Applications and Potential Health Benefits of Pomegranate and its Derivatives)
Baca Juga : Semua Suplemen dibilangnya Antioksidan, Manakah yang Benar?
Comment