Yuk-Simak.Info – Seperti kita ketahui, ada banyak sekali substansi yang berperan sebagai antioksidan. Baik secara Enzimatis maupun Non-Enzimatis.
Namun, yang berperan dalam dua cara kerja ini adalah GLUTATHIONE. Karena itu Glutathione disebut sebagai Antioksidannya Antioksidan.
Glutathione disintetis (dihasilkan) seluruh tubuh, namun paling banyak (80%) dihasilkan di hati dan dikeluarkan oleh sel-sel hepatosit hati.
Di dalam sel hati itu sendiri, Glutathione terdapat 90% di sitosol dan 10% di mitokondria.
Glutathione adalah tripeptida yang memiliki 3 asam amino : sistein, glisin dan asam glutamat.
Bagaimana Proses Sintesis Glutathione ?
Tahap pertama dalam sintesis GSH de novo melibatkan kombinasi sistein dengan glutamat untuk menghasilkan γ-glutamylcysteine. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim glutamat cysteine ligase (GCL), yang juga disebut sintetase γ-glutamylcysteine (lihat gambar di bawah).
Enzim ini membutuhkan hidrolisis ATP berpasangan untuk membentuk ikatan amida antara gugus γ-karboksil glutamat dan gugus amino sistein (Huang et al., 1993).
Langkah selanjutnya melibatkan enzim sintetase glutathione, yang bertanggung jawab untuk menambahkan glisin ke dipeptida untuk menghasilkan GSH (γ-glutamylcysteinylglycine) dan juga membutuhkan hidrolisis ATP yang digabungkan (Meister, 1974).
GSH ini kemudian dapat diangkut keluar sel.
Mekanisme ini secara fisiologis penting karena hepatosit menyediakan GSH yang ditemukan dalam plasma, yang digunakan sebagai sumber sistein untuk sintesis GSH di sel lain (Anderson et al., 1980).
Faktanya, GSH dalam plasma dipertahankan pada konsentrasi yang sangat rendah karena metabolisme GSH oleh banyak sel lain (Sies dan Graf, 1985; Hirota et al., 1986).
Baca juga : Apakah Glutathione bisa “Memutihkan” Kulit?
Proses ini membutuhkan dua enzim yang biasa ditemukan di permukaan sel. Enzim γ-glutamyl transpeptidase mentransfer glutamat ke asam amino lain melepaskan sisteinilglisin, yang pada gilirannya dapat dipecah oleh dipeptidase untuk menghasilkan sistein dan glisin (Kozak dan Tate 1982; Hirota et al., 1986).
Sistein dan glisin serta asam amino γ-glutamyl dipindahkan ke dalam sel oleh transporter asam amino tertentu dan digunakan untuk biosintesis GSH (Meister, 1991).
Selain sebagai antioksidan itu sendiri, Glutahione berperan meningkatkan efektifitas dan produksi ulang beberapa antioksidan lain seperti Vitamin C, Vitamin E, Asam Alfa Linoleat dan CoQ10.
Setidaknya ada 4 peran penting dari Glutathione :
- Anti penuaan
- Protensi sebagai Antioksidan
- Detoksifikasi
- Produksi Energi
Baca juga : Apa Saja Sumber Makanan yang Meningkatkan Glutathione Tubuh?
Penyebab tersering yang menyebabkan berkurangnya Glutathione adalah :
- Paparan lama dengan toksin kimia
- Paparan dengan kadmium
- Konsumsi alkohol
- Merokok
- Polusi
- Diet/Makan yang tidak sehat
- Stres
- Medikasi tertentu (Tylenol)
- Paparan Radiasi UV
Sementara, pada kondisi penyakit tertentu, tubuh akan mengalami jumlah Glutathione yang rendah, seperti :
- HIV/AIDS
- Degenerasi Makula
- Parkinson
- Diabetes
- Kanker
- Penyakit Paru Obstruktif Menahun
- Alzheimer
- Anemia bulan sabit
- Stroke
- Penyakit Jantung
- Infertilitas
Sumber :
Comment